Kamis, 25 Februari 2016

Sketsa Pensil : Kaleng Minuman


Assalaamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokaatuh
Selamat siang pembaca yang budiman, pada artikel yang anda lihat sekarang, berisi beberapa hasil gambar saya dan cara pembuatan sketsa pensil Kaleng Minuman secara umum dan sedikit teori.
  1. Sediakan alat dan bahan
Pada artikel kali ini, alat dan bahan yang digunakan adalah pensil 2B, HB, penghapus karet, dan medianya kertas HVS ukuran kuarto. Untuk pembaca yang budiman, penggunaan alat dan bahan tergantung kebutuhan dan kemampuan mengoptimalkannya. Bisa saja dengan satu jenis pensil saja atau beberapa jenis pensil. Bagi para professional, sebagian besar mereka memerhatikan alat yang mereka gunakan, apakah berkualitas, hasilnya bagus, nyaman digunakan ataukah

     2.      Tirulah gambar/obyek aslinya
Cara ini bertujuan untuk memudahkan pemula  menggambar obyek 3 dimensi mendekati kenyataan. Tentu bagi para profesional, gambar/obyek hanya sebagai pemantap hasil yag lebih realistis. Sedangkan untuk gambar siluet, BW/black-white Pict, ilustrasi, gambar tidak harus sesuai atau serealistis gambar/obyek aslinya.

     3.      Tentukan letak sinar dan bayangan
Penempatan sinar dan bayangan memudahkan mengarsir gambar lebih detail dan realistis. Semakin jelas sinar dan bayangan, semakin mudah penggambar menentukan garis-garis dan arsirannya. Untuk para profesional, penempatan sinar dan bayangan tidak hanya untuk memudahkan dalam menggambar, namun lebih pada memperindah gambaran dan tidak monoton.
  1.   Mulailah menggambar garis pokok samar-samar
Menggambar garis pokok samar-samar merupakan teknik yang sering dipakai oleh ilustrator. Selain aman, keuntungan menggunakan teknik ini adalah melatih kemampuan pengamatan obyek, apakah mendekati kenyataan atau tidak.
 
  1.   Tambahkan garis pendukung
Garis pendukung disini adalah garis pendek-pendek, atau panjang yang berfungsi sebagai garis pelengkap garis pokok. Selain itu, garis pendukung juga berfungsi sebagai tempat acuan arsiran atau garis batas arsiran dimulai/diakhiri. Sebenarnya, garis pendukung tidak terlalu berguna dalam menggambar sketsa ilustrasi yang menggunakan teknik arsiran. Tergantung penggunaan, garis pendukung juga dapat merugikan gambaran, karena jika arsiran sudah selesai hingga tahap akhir, mau tidak mau penggambar harus menghapusnya atau menindihnya dengan arsiran lagi. Padahal, ketika menghapus garis diakhir penggambaran, akan menghilangkan arsiran/garis disekitar garis tersebut. Kembali lagi ke penggunaan, penggambar yang baik selalu bisa berimprofisasi disaat yang tepat. Yayaya                                                                                                                                                                      
  1.   Berikan efek arsiran
Arsiran adalah goresan pensil yang berulang-ulang untuk memberikan kesan bayangan hitam-putih dalam suatu gambaran. Banyak teknik lain untuk memberikan efek bayangan, akan tetapi pada kasus ini saya menggunakan pensil dan jari saya untuk membuat arsiran tampak lebih halus dan tidak kasar. Tentu teknik ini ada namanya, silahkan pembaca yang budiman googling sendiri agar lebih puas ilmunya. Hahaha 
   
  1.   Hapus garis-garis yang tak terpakai
Banyak seniman yang tidak melalui langkah ini, karena kesan realistis juga bisa didapatkan apabila garis-garis yang tak terpakai sengaja dibiarkan apa adanya. Saya hanya mencoba memberikan alternatif pilihan terbaik bagi pembaca yang budiman.
  1.   Kuatkan garis pokok dan garis pendukung
Seniman/penggambar yang professional akan selalu yakin dengan karyanya. Bagus atau jelek suatu karya adalah relative. Yakinkan sketsa ilustrasi pembaca yang budiman bahwa karya anda hasilnya bagus, maka mantapkan tekanan pensilnya dan kuatkan goresannya. Ingat kuat dan mantap tidak sama dengan keras tak terkendali.
  1.   Kuatkan efek arsiran 
Sekali lagi dan ingat, kuat dan mantap tidak sama dengan keras tak terkendali.
Jangan lupa, beri tanda tangan atau nickname anda.
Pada akhirnya, saya ucapkan selamat berkarya dan menghasilkan karya.
Saya memohon dan menantikan kritik, saran, dan komentar dari pembaca yang budiman.
Wassalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar