W!-iM Blog
Jumat, 11 Maret 2016
Senin, 07 Maret 2016
MEWUJUDKAN BERSITAN PIKIRAN
Seseorang yang
bisa menulis atau tidak dapat menulis, akan berusaha mengekspresikan
pikirannya. Kalimat pertama dan kalimat kedua memang tidak ada hubungannya.
Akan tetapi, ya sudahlah. Baca dulu agar tahu.
Tidak selamanya mengekspresikan
pikiran hanya dengan menulis dan menggambar. Karena pada dasarnya manusia tidak
semuanya mempunyai keahlian tersebut. Seorang tukang bangunan akan menuangkan
ekspresi dan imajinasinya melalui bangunan yang ia bangun. Begitu juga dengan
dokter dengan resepnya, guru dengan ajarannya, ilmuwan dengan penemuannya, dan
lain sebagainya. Semua ada seninya. Begitupun juga dengan menulis.
Ketika mendengar
kata “menulis”, sebagian besar orang akan membayangkan huruf-huruf yang panjang
dan menjemukkan atau novel panjang, atau roman dan sebagainya. Begitu juga dengan
saya. Saya lebih menyukai menggambar dan merakit sesuatu daripada menulis.
Karena menurut saya menulis itu membutuhkan banyak waktu digunakan hanya untuk
menghasilkan tulisan yang mungkin kita saja tidak tertarik membacanya. Padahal
itu tulisannya sendiri. Berhubung semua hal tidak bisa dijelaskan hanya dengan
gambar sebagaimana kebalikannya, maka menulis sampai sekarang masih merupakan
kegiatan yang cukup digemari.
Jika pepatah
mengatakan bahwa gambar dan obyek visual lainnya dapat menerangkan sesuatu
lebih banyak dari tulisan, maka tulisanlah yang mewujudkannya. Itu logika
pertama. Akan tetapi jika tulisan tidak mampu menjelaskan sesuatu, maka
ilustrasi harus dibuat untuk menggambarkannya. Maka dari itu, seorang penulis
wajib memiliki pengetahuan tentang menulis dan menggambar. Jangan mengartikan
“menggambar” dengan kegiatan yang kita bayangkan pada umumnya. Akan tetapi
seperti ini :
Seseorang akan
belajar mengendarai sepeda motor. Sebelumnya ia sudah membaca teori mengendarai
sepeda motor. Maka ia harus “menggambarkan” apa yang seharusnya ia lakukan
selama belajar mengendarai sepeda motor. Setelah menggambar, ia lalu
mewujudkanya, dan secara otomatis ia “menuliskan” catatan-catatan penting
pengalaman dan kesan selama ia belajar mulai dari awal hingga ia berhasil
mengendarai sepeda motor kedalam pikiranya. Siapa bilang “menggambar” dan
“menulis” itu harus menggambar dan menulis.
Setiap orang
“menggambar” dan “menulis” setiap hari. Tidak perlu lembaga khusus kepenulisan
agar menjadi novelis, atau cerpenis, atau pujangga, atau apapun. Tidak perlu
motivasi hanya untuk menulis atau menggambar. Karena sejatinya semua kita sudah
melakukannya. Jadi, kesimpulannya, biarlah semua apa adanya, tidak perlu
memaksa orang untuk menggambar atau menulis, yang perlu kita lakukan adalah
memberitahunya dan mengiming-iminginya. Satu hal yang perlu saya tekankan, pada
catatan ini saya tidak memasukkan kategori tulisan surat, skripsi, karya tulis,
thesis, proposal da sebagainya. Tentu tulisan ini perlu banyak catatan khusus
untuk menjelaskannya dan memerlukan ilustrasi untuk menggambarkannya, dan itu
tidak saya lakukan sekarang. Karena saya sedang menerapkan konsep “memberitahu”
dan “mengiming-imingi” semua orang. Dan kalian sebagai pembaca yang budiman,
tentu tahu apa yang seharusnya dilakukan.
Kamis, 25 Februari 2016
Sketsa Pensil : Kaleng Minuman
Assalaamu'alaikum
Warrohmatullahi Wabarokaatuh
Selamat siang pembaca yang budiman, pada artikel yang anda
lihat sekarang, berisi beberapa hasil gambar saya dan cara pembuatan sketsa
pensil Kaleng Minuman secara umum dan sedikit teori.
- Sediakan alat dan bahan
Pada artikel kali ini, alat dan
bahan yang digunakan adalah pensil 2B, HB, penghapus karet, dan medianya kertas
HVS ukuran kuarto. Untuk pembaca yang budiman, penggunaan alat dan bahan
tergantung kebutuhan dan kemampuan mengoptimalkannya. Bisa saja dengan satu
jenis pensil saja atau beberapa jenis pensil. Bagi para professional, sebagian
besar mereka memerhatikan alat yang mereka gunakan, apakah berkualitas,
hasilnya bagus, nyaman digunakan ataukah
2. Tirulah gambar/obyek aslinya
Cara ini bertujuan untuk memudahkan
pemula menggambar obyek 3 dimensi mendekati kenyataan. Tentu bagi para
profesional, gambar/obyek hanya sebagai pemantap hasil yag lebih realistis.
Sedangkan untuk gambar siluet, BW/black-white Pict, ilustrasi, gambar tidak
harus sesuai atau serealistis gambar/obyek aslinya.
3. Tentukan letak sinar dan bayangan
Penempatan sinar dan bayangan
memudahkan mengarsir gambar lebih detail dan realistis. Semakin jelas sinar dan
bayangan, semakin mudah penggambar menentukan garis-garis dan arsirannya. Untuk
para profesional, penempatan sinar dan bayangan tidak hanya untuk memudahkan
dalam menggambar, namun lebih pada memperindah gambaran dan tidak monoton.
- Mulailah menggambar garis pokok samar-samar
Menggambar garis pokok samar-samar
merupakan teknik yang sering dipakai oleh ilustrator. Selain aman, keuntungan
menggunakan teknik ini adalah melatih kemampuan pengamatan obyek, apakah
mendekati kenyataan atau tidak.

- Tambahkan garis pendukung
Garis pendukung disini adalah garis
pendek-pendek, atau panjang yang berfungsi sebagai garis pelengkap garis pokok.
Selain itu, garis pendukung juga berfungsi sebagai tempat acuan arsiran atau
garis batas arsiran dimulai/diakhiri. Sebenarnya, garis pendukung tidak terlalu
berguna dalam menggambar sketsa ilustrasi yang menggunakan teknik arsiran.
Tergantung penggunaan, garis pendukung juga dapat merugikan gambaran, karena
jika arsiran sudah selesai hingga tahap akhir, mau tidak mau penggambar harus
menghapusnya atau menindihnya dengan arsiran lagi. Padahal, ketika menghapus garis
diakhir penggambaran, akan menghilangkan arsiran/garis disekitar garis
tersebut. Kembali lagi ke penggunaan, penggambar yang baik selalu bisa
berimprofisasi disaat yang tepat. Yayaya
Arsiran adalah goresan pensil yang berulang-ulang
untuk memberikan kesan bayangan hitam-putih dalam suatu gambaran. Banyak teknik
lain untuk memberikan efek bayangan, akan tetapi pada kasus ini saya
menggunakan pensil dan jari saya untuk membuat arsiran tampak lebih halus dan
tidak kasar. Tentu teknik ini ada namanya, silahkan pembaca yang budiman googling sendiri agar lebih puas
ilmunya. Hahaha
- Hapus garis-garis yang tak terpakai
Banyak seniman yang tidak melalui
langkah ini, karena kesan realistis juga bisa didapatkan apabila garis-garis
yang tak terpakai sengaja dibiarkan apa adanya. Saya hanya mencoba memberikan
alternatif pilihan terbaik bagi pembaca yang budiman.
- Kuatkan garis pokok dan garis pendukung
Seniman/penggambar yang professional
akan selalu yakin dengan karyanya. Bagus atau jelek suatu karya adalah
relative. Yakinkan sketsa ilustrasi pembaca yang budiman bahwa karya anda
hasilnya bagus, maka mantapkan tekanan pensilnya dan kuatkan goresannya. Ingat
kuat dan mantap tidak sama dengan keras tak terkendali.

- Kuatkan efek arsiran
Sekali lagi dan ingat, kuat dan
mantap tidak sama dengan keras tak terkendali.
Pada akhirnya, saya ucapkan selamat berkarya dan
menghasilkan karya.
Saya memohon dan menantikan kritik,
saran, dan komentar dari pembaca yang budiman.
Wassalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokaatuh
Langganan:
Postingan (Atom)